Pages

Amagi Brilliant Park Episode 8-9 review


* Spoiler Alert *

Episode 8 mengisahkan mengenai Seiya Kanie yang libur dari sekolah dan pekerjaan sebagai manager Amaburi karena ia sakit. Karena itulah Isuzu Sento, Moffle, Tirami, dan Macaron secara bergantian menggantikan Kanie untuk pergi sekolah dengan alat bikinan Tirami dan Macaron yang merupakan kostum berbentuk Kanie agar mereka bisa menggantikan Kanie bersekolah. Alat pertama yang mereka buat adalah kostum Sento yang mereka gunakan untuk menggoda Kanie. Sento yang mengetahui hal itu langsung menghabisi mereka. Yang pertama kali menyamar sebagai Kanie adalah Sento. Secara overall Sento berhasil mengelabui orang-orang di Amagi High School dengan baik tanpa masalah. Hanya saja ada kejadian di mana Sento (menyamar sebagai Kanie) menerima surat pernyataan cinta dari Tsuchida Kanae, namun ternyata surat tersebut sebenarnya bukan untuk Kanie dan Kanae hanya salah mengirim surat tersebut. Kedua adalah giliran Macaron. Saat di sekolah ia seperti berandalan dan tidak memperhatikan pelajaran sama sekali. Bahkan saat ada guru ia duduk dengan tidak sopan (kaki di meja) sambil membaca manga. Ia juga sempat melihat percakapan antara Kanae dan Kimura yang sedang membicarakan masalah percintaan mereka. Macaron yang melihat hal itu datang ke hadapan mereka  dan ia mengusir Kimura karena sikapnya yang agak kasar terhadap Kanae. Setelah itu Macaron memberikan beberapa saran cinta kepada Kanae dan pergi setelah memberikan cukup saran kepadanya. Ketiga adalah Tirami. Nah, saat Tirami inilah yang membuat repot Moffle yang menyamar sebagai Kanie keesokan harinya dan juga Isuzu karena digosipkan memilki hubungan dengan Kanie. Tirami menggoda Kanae bahkan membawanya ke tempat sepi yaitu di pintu atap sekolah. Untungnya ada Chuujou Shiina yang sedang makan di sana dan ia kesal karena perbuatan Kanie yang seperti playboy dan melemparinya dengan kotak bekal makanan miliknya. Kanae yang melihat Tirami kenal dengan Shiina langsung kesal karena ia sadar bahwa Tirami hanya mempermainkan dirinya. Parahnya Tirami tidak melaporkan tindakannya kepada Isuzu dan Moffle sehingga muncul masalah keesokan harinya. Saat giliran Moofle tiba ia dipanggil oleh teman Kanae dan mereka meminta Moffle meminta maaf atas perlakuannya kemarin (perbuatan tidak sopan Tirami). Moffle langsung meminta maaf bahakan sampai bersujud kepada mereka. Namun mereka tidak semudah itu memaafkan Moffle dan bilang bahwa Moffle tidak tahu apa itu cinta. Moffle yang mendengar hal tersebut langsung protes karena mereka tidak tahu betapa pedihnya cinta yang ia miliki saat gadis yang ia sukai menikah dengan orang yang dia benci dan ia disuruh menjaga anak dari wanita yang dicintainya tersebut (yang ia maksud adalah ibu dari Latifah Fullanza). Saat keadaan memanas datanglah Kimura yang meminta maaf karena ia sebenarnya meminta saran dari Kanie untuk bisa balikan sama Kanae dan karena itu juga Kanie bersikap aneh akhir-akhir ini. Mereka semua termasuk Kanae memaafkan Kanie dan masalah selesai. Ternyata Kimura yang muncul itu adalah Kanie (asli) yang menyamar sebagai Kimura. Ia melakukan hal tersebut karena diberitahu oleh Shiina mengenai sikap aneh dirinya akhir-akhir ini. Dan itulah akhir dari masalah episode kali ini. Preview untuk episode selanjutnya adalah adegan Muse yang kesulitan saat sedang latihan menari. Apa yang akan terjadi selanjutnya?.

Episode 9 mengisahkan mengenai Elementario. Kanie dkk melihat penampilan mereka berempat yang sangat jelek karena kurangnya teamwork mereka. Karena hal itulah Latifah mengadakan acara sukiyaki untuk mempererat teamwork mereka. Kemudian karena kekurangan saus Latifah pergi ke luar ruangan untuk mengambilnya. Sebelum pergi ia berpesan kepada para Elementario agar tidak menekan tombol merah yang berada di dalam ruangan karena itu akan mengaktifkan sistem keamanan di istana kediamannya. Karena penasaran, Salama sempat ingin menekan tombol tersebut. Tetapi karena kejadian unik ternyata yang menekan tombol tersebut adalah kepala Muse karena ia terdorong oleh Salama yang diseruduk oleh Kobori yang mental karena Sylphy. Sistem keamanan aktif dan menembaki siapa saja yang mendekati kastil tersebut. Mereka berusaha untuk menerobos masuk namun tidak ada yang berhasil, bahkan Moffle yang sudah keren memakai sihir gagal untuk masuk (ngak keren lagi gagalnya). Karena itulah para Elementario diminta untuk mengaktifkan tombol menonaktifkan sistem keamanan yang berada di tempat rahasia di dalam kastil tersebut. Namun sebelum mencapai tombol tersebut mereka harus melewati beberapa tantangan. Tantangan pertama adalah Karaoke. Di sini yang paling jago adalah Muse dan yang paling buruk adalah Salama. Berkat Muse yang berhasil mencapai skor tinggi sehingga menutupi kekurangan Salama dan mereka berhasil menuju tantangan selanjutnya. Tantangan kedua adalah menari. Kobori kali ini yang kesulitan dalam menghadapi tantangan ini. Slyphylah yang berhasil membuat mereka mendapatkan skor yang dibutuhkan untuk menuju tantangan berikutnya. Tantangan ketiga adalah mengetik. Mereka disuruh mengetik kalimat yang terdapat di layar dengan cepat. Muse paling lama ngetiknya dan Salama yang mengetik sangat cepatlah yang berhasil membuat mereka menyelesaikan tantangan ini. Tantagan keempat dan terakhir adalah tes kepercayaan mereka satu sama lain dengan memilih salah satu dari anggota Elementerio untuk dimusnahkan. Orang yang memiliki voting lebih dari satu akan mati. Untungnya mereka semua memilih diri sendiri sehingga tantangan berhasil diselesaikan dan tombol menonaktifkan sistem berhasil ditekan. Keesokan harinya mereka berhasil menampilkan pertunjukan yang bagus dan teamwork mereka meningkat. Spoiler yang muncul setelah daftar pengunjung adalah percakapan antara Latifah dan Isuzu. Mereka sedang berbincang mengenai rahasia yang tidak boleh diberitahukan kepada Kaneki. Apa sebenarnya rahasia tersebut?.

Episode ke 8 memiliki keunikan tersendiri karena setting utamanya di sekolah. Karena biasanya mereka hanya beraktifitas di Amaburi. Di sini Shiina juga mendapat jatah tampil yang lebih banyak dari biasanya dan berkat dirinyalah Kanie berhasil menyelesaikan masalah yang dibuat Isuzu dkk saat mereka menyamar menjadi dirinya. Sepertinya hubungan Kanie dan Shiina meningkat berkat kejadian ini.

Episode ke 9 kita kembali dihadapkan dengan setting Amaburi dengan konflik teamwork Elementario yang buruk. Mereka berhasil meningkatkan teamwork mereka dengan menyelesaikan berbagai tantangan yang mereka jalani sebelum menekan tombol darurat. Saya sempat bingung dan tertawa saat tantangan karaoke dan menari karena Kanie, Isuzu, Latifah, Macaron, Moffle, dan Tirami menganguk-angguk mengikuti irama musik yang elementario nyanyikan dan irama lagu menari yang mereka lakukan. Ekspresi mereka yang flat memberikan kekocakan yang lebih bagi saya. Seperti episode Amaburi lainnya setelah perhitungan pengunjung ada adegan yang biasanya berhubungan dengan episode selanjutnya. Apakah rahasia yang dimiliki Latifah akan diketahui Kaneki? Kita tunggu saja episode selanjutnya.

Rating : B


Screenshot

























Trinity Seven Episode 8 Review



* Spoiler alert *

          Sesi awal dari episode kali ini membuat saya kaget karena Arata Kasugayang biasanya selengean dan bersikap santai sekarang mempelajari sihir secara serius dengan bantuan anggota Trinity Seven dan juga Selina Sherlock. Motivasi Arata belajar dengan keras adalah untuk menyelamatkan Lieselotte Sherlock dan juga untuk menemukan Hijiri Kasuga yang hilang. Lilith Asami yang melihat Arata belajar terlalu keras khawatir bahwa ia bisa lepas kendali dan berubah menjadi Code D yang mengerikan. Kemudian saat mereka sedang ngobrol berdua muncul pengumuman bahwa mereka dipanggil untuk menghadap kepala sekolah. Di sana mereka diberi tugas untuk membantu Mira Yamana dan Akio Fudo untuk menyelidiki salah satu sekolah sihir terbesar, Royal Liber Magic Academy yang mendadak hilang. Karena itulah Lilith secara serius mengajarkan Arata segala yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi tersebut.

          Sesi selanjutnya dari seri ini tentu saja mengenai kegiatan yang mereka lakukan sebelum berangkat ke Liber academy seperti bersantai di pemandian air panas setelah belajar dengan giat. Lilith sempat mengajak Arata berduaan untuk melihat pemandangan indah yang dapat terlihat dari suatu tempat di pemandian. Arata tidak menyia-yiakan kesempatan untuk memuji Lilith dengan kalimat bahwa ia sudah senang melihat senyuman Lilith dengan backround tempat yang indah tersebut. Sora menambah masalah dengan sengaja memotong bagian bra dari baju renang yang Lilith kenakan sehingga Arata melihat pemandangan yang menakjubkan. Ia dibuat babak belur oleh Lilith setelah itu. Lalu tiba saatnya mereka berangkat ke Liber Academy. Mereka berangkat dengan sihir teleportasi. Tetapi saat melakukan proses perpindahan ada sesuatu yang menggangu mereka sehingga ada kemungkinan mereka tidak muncul di tempat tujuan atau malah terjebak di dimensi lain. Untungnya Biblie Headmaster dapat menteleport mereka dengan selamat. Arata, Sora, dan Mira muncul di depan Liber Academy yang seharusnya sudah menghilang. Di sana mereka bertemu dengan Hijiri. Namun sebenarnya itu bukanlah Hijiri, melainkan makhluk lain yang berpura-pura sebagai Hijiri. Setelah adu sihir sebentar dengan Mira ia pergi dengan sendirinya. Siapa sebenarnya makhluk tersebut? Mengapa Liber Academy yang seharusnya lenyap ternyata berada di depan Arata?.

          Episode minggu ini tidak menampilkan adegan pertarungan. Kalau di RPG mungkin ini saatnya meningkatkan skill non battle untuk bisa mendapatkan item ataupun skill baru yang mungkin dapat membantu di pertarungan. Banyak adegan komedi terdapat di episode ini. Terutama adengan Lilith sebagai orang yang membenarkan perbuatan-perbuatan konyol maupun mesum dari karakter lainnya. Lilith yang nangis saat mengatakan bahwa archive yang ia teliti berasal dari Dosa Lust, Luxuria Archive terlihat lucu sekali (guru kok dinangisin?). Mungkin episode ini bertujuan untuk memberi hiburan sebelum mulainya cerita berat minggu depan karena kita sudah bertemu dengan Hijiri di episode kali ini walaupun ia palsu, tetapi biasanya makhluk peniru pasti memiliki hubungan dengan yang asli. Ada beberapa moment saat background musiknya bagus dan adegannya pass, namun ada juga saat adegan dan musik terasa kurang pass. Sekian review kali ini. Thanks for reading. See you Later.

Mata ne…

Rating : B


Screenshot